iklan

Melatih Anak-Anak Berpuasa

Ulama tidak mewajibkan bagi anak-anak yang belum baligh untuk menunaikan puasa, namun dalam rangka mendidik dan melatih anak-anak agar terbiasa dikemudian hari maka orang tua perlu membiasakan anak-anak untuk memulai berpuasa.

Para sahabat telah membiasakan anak-anak untuk berpuasa seperti dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim yang disampaikan oleh Rubayyi bintu al-Muawwidz ra. yang diterjemahkan sebagai berikut : "Pada suatu siang, hari Asyura, Rasulullah berkata kepada penduduk Anshar bahwa barangsiapa hari ini berpuasa maka sempurnakanlah, barangsiapa yang tidak hendaklah berpuasa dengan sisa hari yang ada. Setelah itu kami berpuasa dan menyuruh anak-anak kecil berpuasa. Kami pergi ke mesjid, di sana kami membuat mainan dari kain wol untuk anak-anak. Apabila di antara mereka menangis karena lapar, kami berikan mainan itu. Ini berlangsung hingga waktu berbuka tiba". Dalam kitab Fath al-Bari, Al Hafizh Ibnu Hajjar menerangkan bahwa hadist ini merupakan hujjah disyariatkannya melatih anak-anak untuk berpuasa, walaupun tidak wajib, tetapi inilah bentuk latihan yang dicontohkan sahabat menunggu usia mereka baligh.

Merujuk pada Kitab Shahih Bukhari, dibahas secara khusus tentang puasa bagi anak-anak dalam bab "Shiyamu Ash-Shibyan". Dalam bab tersebut disampaikan ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh ketika anak-anak dilatih untuk berpuasa, diantaranya :

1. Menanamkan keikhlasan dalam beramal karena tidak ada imbalan langsung berupa fisik bagi mereka yang melakukannya, hanya keyakinan akan pahala di sisi Allah saja yang menjadi keyakinan bagi yang melaksanakannya.

2. Melatih kejujuran dan merasa diawasi (murokobah), hal ini penting sebagai pondasi bagi anak untuk membina aqidah dan akhlaknya.

3. Menanamkan sikap sabar karena dengan berpuasa anak dikenalkan dengan rasa lapar, dahaga, dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya.

4. Menanamkan sikap-sikap terpuji karena bagi orang yang berpuasa dituntut untuk menyempurnakan ibadah-ibadah lainnya seperti sholatnya, sedekahnya, membaca al-Qur'annya, dan ibadah lainnya dimana setiap amal ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan dilipatgandakan pahalanya.

5. Menumbuhkan sikap setia kawan dan empati karena dengan berpuasa anak akan merasakan betapa menderitanya orang yang tidak berkecukupan, sehingga akan menanamkan sikap dermawan.


Dalam prakteknya untuk melatih anak-anak berpuasa dapat dilakukan secara bertahap mulai dari mengikuti ritual-ritual puasa saja, puasa setengah hari hingga sehari penuh yang disesuaikan juga dengan usia anak-anak. Untuk usia anak 3 tahun dapat dimulai dengan mengikuti ritual-ritual puasa seperti sahur dan berbuka tanpa mengganggu jam makan maupun ngemilnya. Kemudian untuk anak usia 4 tahun jadwal sarapan seperti biasa dan lanjutkan lagi puasa hingga makan siang kemudian dilanjutkan puasanya lagi hingga berbuka. Untuk usia 5 tahun sudah dapat dibiasakan dengan puasa setengah hari yang diselingi makan siang dan dilanjutkan lagi puasanya hingga berbuka, sedangkan untuk usia 6 tahun sudah dapat dicoba sehari penuh walaupun di awal-awal Ramadhan dapat dilakukan penyesuaian kembali misalnya puasa setengah hari. Perlu dilakukan konsultasi dengan dokter apabila anak memiliki latar belakang penyakit pencernaan maupun gula darah.
Berikan reward berupa hadiah untuk anak-anak atas pencapaian latihan puasa yang telah dilakukan, berikan semangat yang positif dan teladan dari kita sebagai orang tua dengan tidak menunjukkan sikap lemas dan tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, karena hal ini dapat berpengaruh bagi mental anak.

0 Response to "Melatih Anak-Anak Berpuasa"

Post a Comment