1.Lydia Sherman
Pada pertengahan tahun 1860an, keluarga Lydia Sherman mengalami kesulitan ekonomi gara-gara suaminya yang tidak bekerja dan 6 anak yang harus diasuhnya. Ia berpikir bahwa bercerai hanya akan membuang banyak uang dan waktu. Sedangkan racun adalah barang yang lebih murah dan mudah digunakan.Ia kemudian menghidangkan bubur yang sudah dicampur dengan arsenic kepada suaminya, dan coklat yang juga berisi arsenik kepada 6 anaknya. Setelah mereka semua tewas, Lydia mengklaim uang asuransi kematian keluarganya dan siap untuk memulai hidup baru. Lydia kemudian menikah dengan seorang petani tua yang kaya, tapi juga berakhir dengan membunuh pria tersebut setahun kemudian. Lagi-lagi Lydia kemudian menikah dan juga meracuni suami ketiganya. Sejak tahun 1864 hingga 1871, ia telah meracuni 10 orang hingga tewas. Karena saat itu wanita tidak mendapatkan hukuman mati, ia menerima hukuman penjara seumur hidup.
2. Marie Besnard
Suami pertama Marie meninggal karena radang selaput dada pada tahun 1927. Setahun kemudian ia menikah dengan Leon Besnard yang memiliki orang tua kaya raya karena warisan. Marie kemudian mengajak mertuanya untuk ikut tinggal bersama ia dan suami barunya.Tapi tidak lama, ayah Leon meninggal karena makan jamur beracun dan tidak butuh waktu lama, ibunya juga meninggal karena pneumonia. Dengan orang tua yang sudah meninggal, maka harta mereka diwarisi oleh saudari Leon. Tapi ternyata akhirnya ia juga meninggal karena bunuh diri. Kecurigaan makin bertambah ketika Leon tiba-tiba tewas karena uremia. Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan kematian yang janggal ini kemudian melakukan pemeriksaan. Hasil otopsi menemukan adanya arsenik dalam dosis besar di tubuh Leon. Mayat-mayat yang berhubungan kemudian digali dan ditemukan racun di tubuh mereka semua. Sejak tahun 1927-1949, Marie telah meracuni 11 orang termasuk kedua orang tua dan dua sepupunya sendiri demi mendapatkan harta warisan dari mereka.
3. Vera Renczi
Vera Renczi adalah seorang bangsawan kaya raya yang terlahir di Bucharest, Romania. Penampilannya yang cantik sama sekali tidak menggambarkan kengerian yang tersembunyi di gudang bawah tanahnya. Pada tahun 1920a, suami pertamanya tiba-tiba menghilang setelah Vera melahirkan putra pertama mereka. Ia mengaku suaminya kabur dengan wanita lain dan para tetangga percaya dengan ceritanya. Padahal tubuh suaminya sudah membusuk di dalam peti mati yang tersembunyi di gudang bawah tanahnya.Selanjutnya ia menikah lagi dengan Joseph Rencz, seorang pria petualang yang juga berakhir di peti mati gudang bawah tanah. Total ia mambunuh 2 suami, 32 kekasih, dan putranya sendiri yang tidak sengaja melihatnya melakukan pembunuhan. Ia membunuh suami-suaminya bukan karena menginginkan harta, tapi karena ia merasa paranoid dan tidak percaya pada pria. Sedikit saja ada gelagat bahwa kekasih atau suaminya berselingkuh, maka ia akan membunuhnya dengan racun karena rasa cemburu yang dirasakannya. Ia kemudian akan menyimpan mayatnya di peti mati di gudang agar mereka tetap dekat dengannya selamanya. Dengan 35 peti berisi mayat yang ditemukan di gudangnya, ia tidak bisa mengelak lagi dan akhirnya dihukum penjara seumur hidup.
4. Signora Giulia Tofana
Pada pertengahan abad ke-17 di Eropa, wanita menginginkan dua hali: kulit putih bersinar dan uang. Saat itulah Signora Giulia Tofana tampil sebagai penjual kosmetik, sekaligus racun. Ia menjual Aqua Tofana, sebuah cat wajah yang mengandung arsenik. Ia akan menyarankan pelanggan untuk mengoleskan kosmetik tersebut di wajah, leher, dan belahan dada sebelum para wanita tersebut bertemu suaminya. Tapi, para wanita tersebut dilarang menelan serbuk tersebut.Dengan trik darinya, para wanita tersebut tidak lama kemudian menjadi janda yang kaya raya. Hal itu semua bukan kebetulan, tapi kejahatan yang direncanakan karena suami mereka pasti akan mati keracunan saat mencumbu istrinya. Tofana mengubah nama dan alamatnya beberapa kali sebelum akhirnya berhasil ditangkap. Ia mengaku telah menewaskan 600 suami. Tofana akhirnya diadili, disiksa, dan dicekik hingga tewas di dalam penjara.
5. Julia Fazekas dan Susannah Olah
Secara teknis, dua wanita ini tidak menikah beberapa kali dan membunuhi suami-suaminya dan anak-anaknya. Namun ia membantu para wanita melakukan hal tersebut. Pada masa Perang Dunia Pertama, Julia Fazekas tiba di sebuah desa kecil di Hungaria untuk bekerja sebagai bidan. Tidak ada yang peduli bagaimana suaminya tiba-tiba hilang saat perjalanan.Ketika para pria desa tersebut pergi berperang, para wanitanya akhirnya mendapatkan kebebasan dan terlibat hubungan dengan tahanan perang pasukan sekutu. Fazekas bertindak sebagai yang membantu aborsi dalam hubungan ini. Ketika para pria kembali ke desanya, Julia Fazekas bersama Susannah Olah mulai menjalankan bisnis menguntungkan dengan manyuplai arsenik untuk para wanita yang ini lepas dari pernikahannya. Pasalnya saat itu perceraian adalah hal yang tidak dapat diterima. Antara tahun 1914 hingga 1929, mereka bertanggungjawab atas kematian setidaknya 300 orang tapi hanya mendapatkan tuduhan atas kematian 100 orang. Dari 38 wanita yang ditangkap, 26 orang disidang. Julia Fazekas bunuh diri dengan minum racunnya sendiri, sementara Susannah Olah dihukum mati.
0 Response to "Wanita kejam Membunuh Pasangannya Sendiri"
Post a Comment