iklan

Pantaskah Berteman Baik Dengan Mantan ?

Sekali punya perasaan peduli pada seseorang, nggak mungkin perasaan itu dilenyapkan. Bagaimanapun, orang itu sudah pernah jadi begitu berarti buat kamu. Orang itu juga yang berperan membentukmu jadi pribadi seperti sekarang ini. Pada orang yang pernah seberjasa itu di hidupmu, gimana caranya kamu berhenti peduli?
Catatan: peduli sama mantan bukan berarti diam-diam berharap balikan. “Peduli” artinya simpel saja: kamu ingin hidupnya bersih dari malapetaka. Kamu ingin dia tak menyerah pada ujian yang sewaktu-waktu bisa tiba. Dan kalau diminta, kamu bersedia membantu sebisanya agar dia selalu baik-baik saja.
Nggak tahu sih apa pendapatmu soal poin ini. Tapi akuilah: bukankah ini terdengar seperti resep menjadi teman yang baik?
Add caption

Sudah berapa banyak pengalaman suka-duka yang kamu punya bersamanya? Gak peduli akhirnya bagaimana, kamu toh pernah menjalin hubungan yang sangat dekat dengannya. Dia orang yang paling tahu sisi luar-dalammu. Hal-hal yang nggak kamu tampakkan ke orang lain, buat dia sudah bukan rahasia.
Karena mengerti kamu dari segala sisi, dia kandidat terbaik untuk ditanyai. Kira-kira menurutnya, cocok nggak ya kalau kamu ambil tawaran pekerjaan yang ini? Menurut dia, kamu bakal bisa beradaptasi nggak ya kalau pindah ke kota ini? Tanpa sadar, setelah tak lagi jadi pasangan kamu sudah punya sahabat secara instan.

Belajar berteman baik dengan pacar adalah proses berdamai dengan diri sendiri. Pada tahap ini kamu belajar untuk mengelola perasaan dan mengusahakan kebaikan masa depan. Tentu saja, di awal putus, kamu akan sangat emosional. Gak cuma nyesek, kamu juga merasakan segumpal sesal dan kemarahan.
Seiring kamu mampu mengontrol ego dengan baik, hatimu jadi semakin lapang. Yang tadinya terlihat gak masuk akal (seperti menjalin pertemanan), jadi skenario yang menarik ketika kamu sudah move on dan melupakan semua kekecewaan. Udah saatnya, Bung. Turn mistakes into gold!

Ada banyak harapan yang pernah kamu pasang dengan mantanmu. Meskipun ada banyak juga ketidakcocokan yang berujung pada berakhirnya hubungan. Tapi bukankah niat baik untuk menjalin hubungan itu pernah ada? Justru gak masuk akal ketika sekarang kamu mengkhianatinya.
Berteman dengan mantan bukan kemustahilan. Yang kamu butuhkan hanyalah kedewasaan. Di akhir hari, dia tetaplah individu hebat yang pernah bikin kamu jatuh hati. Fakta ini gak akan berubah, meskipun kamu nggak memilikinya lagi.
Semoga 6 alasan ini dapat membantumu sebagai pertimbangan untuk menjalin hubungan pertemanan dengan mantan. Tidak perlu buru-buru. Nikmati prosesmu supaya dirimu bisa menerima dengan lapang dada segala kenangan dan kekecewaan bersama mantan, kemudian mengubahnya menjadi semangat pertemanan yang tak akan berakhir. Semoga berhasil!

0 Response to "Pantaskah Berteman Baik Dengan Mantan ?"

Post a Comment