Percuma
kalau larangan berpacaran adanya cuma dari luar diri kita seperti dari
orangtua, guru ngaji, senior, kakak kandung, sahabat, om dan tante.
Pokoknya selama di dalam diri kita masih ada rasa penasaran dan
keinginan untuk pacaran, yaa... Biasanya sih bakalan terjerumus.
Terus,
apa yang saya lakukan untuk memotivasi diri tidak berpacaran? Ini dia
beberapa jurusnya, barangkali bisa bermanfaat untuk Sobat Nida semua:
1. Bertarung dengan diri sendiri
Prinsip saya: kalau berhasil menahan diri, saya pemenang. Kalau ikut-ikutan pacaran, saya pecundang.
Prinsip saya: kalau berhasil menahan diri, saya pemenang. Kalau ikut-ikutan pacaran, saya pecundang.
Jadi
yang saya lawan sebenarnya bukan ejekan orang lain, tapi ejekan diri
sendiri. Bagi saya, sukses adalah ketika berhasil menahan hawa nafsu
sendiri, dan juga bisa memberi manfaat untuk banyak orang.
Rasanya, pacaran hanyalah musuh dari kesuksesan masa muda. Jadi, saya memutuskan untuk menjadi single berprinsip.
2. Alihkan dengan mencetak prestasi atau beraktivitas
Ketika SMA, saya banyak menulis buku, banyak menulis lagu, banyak ikut organisasi, mengisi acara, ini bisa mengalihkan dari keinginan untuk pacaran.
Ketika SMA, saya banyak menulis buku, banyak menulis lagu, banyak ikut organisasi, mengisi acara, ini bisa mengalihkan dari keinginan untuk pacaran.
Jujur, ngegebet orang sih pasti ada. Tapi yaa tidak sampai diungkapkan ke orangnya.
3. Mengenali kerugian pacaran untuk masa depan
Saya tahu pasti apa keburukan pacaran. Yang paling pasti adalah orang yang berpacaran itu bakalan diakui jadi bekas.
Saya tahu pasti apa keburukan pacaran. Yang paling pasti adalah orang yang berpacaran itu bakalan diakui jadi bekas.
"Dia kan bekas pacar gue..."
Hadeuh... Males bangget.
Hadeuh... Males bangget.
Selain
itu, pacaran biasanya membuat kita jauh dari sahabat, fokusnya ke
pacar, ngabisin waktu, ngabisin duit, ngabisin tenaga dan pikiran, cuma
sibuk ngeladenin pacar apalagi kalo lagi ngambek, aish...
Kerugian
pacaran yang lainnya adalah kata-kata ataupun dakwah yang kita lakukan
jadi tidak berefek, istilahnya kehilangan kharisma, seperti macan
ompong. Ini nggak banget dah.
Orang
yang pacaran biasanya memperlihatkan ketidakmampuan mengendalikan diri,
bagaimana bisa mengendalikan orang lain dengan nasehat atau kata-kata,
kalau diri sendiri saja tidak bisa dikendalikan?
4. Membuat peta hidup
Peta hidup dan kumpulan impian inilah yang membuat saya mampu bersabar untuk tidak melenceng apalagi buang waktu dengan pacaran.
Maaf
yaa bagi penganut mazhab pacaran, silakan bikin tulisan sendiri untuk
membela diri, hehe. Tapi bagi saya, orang yang masih sempat berpacaran
berarti belum punya impian besar.
Kalau
punya impian besar, pasti akan lebih milih menikah di usia muda, karena
lebih pasti statusnya, lebih jelas halalnya, dan yang pasti...
Berpahala. Saya kagum dengan Dian Pelangi, dan teman-teman yang menikah
muda lainnya. Keren!
Jadi, mau menahan diri dari pacaran? Pastikan kamu punya impian besar dalam hidup!
Saya
yakin, kalau semakin banyak anak muda dengan kesadaran sendiri memilih
untuk tidak pacaran, akan semakin maju bangsa Indonesia. Karena berarti
generasi mudanya terjauh dari sikap alay, dan lemah mental.
Terakhir,
saya apresiasi tinggi pada siapapun kamu yang masih muda, cakep,
berprestasi, tapi mampu menahan diri untuk tidak berpacaran. Semoga
Allah merahmati dan memberimu kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan
nanti. Aamiin.
0 Response to "Tips Menahan Diri Agar Tidak Pacaran"
Post a Comment