Ilmuwan kesehatan dari Universitas Cambridge, Inggris, yakni profesor
Theresa Marteau mengatakan keluarga saat ini harus meniru kembali porsi
makanan pada era 1950-an agar terhindar dari obesitas. Karena
menurutnya, dalam dua dekade terakhir, terjadi peningkatan porsi atau
ukuran makanan, baik dalam bentuk kemasan maupun cepat saji.
Dimana makanan tersebut biasa dikonsumsi atau dibeli masyarakat di
supermarket dan pusat perbelanjaan. Menurut Marteau, makanan seperti kue
pie, muffin, pizza, keripik kemasan, dan jenis makanan lainnya yang
terdapat di Inggris, mengalami peningkatan ukuran menjadi lebih besar.
Padahal, lanjutnya, masyarakat perlu bercermin pada masa 1950-an,
ketika beberapa jenis makanan masih dijatah, untuk benar-benar melihat
kesehatan warga saat itu. Ia menilai, untuk sementara, masalah naiknya
ukuran atau porsi makanan yang biasa dijual di supermarket atau pusat
perbelanjaan, dapat disiasati dengan memperkecil ukuran piring atau
mangkuk.
Hal ini, menurutnya, dapat mengurangi asupan hingga 159 kalori per
hari. “Karena orang-orang cenderung mengisi piring mereka hingga padat
dan tidak akan berhenti makan sampai piringnya bersih. Dengan
menggunakan peralatan makan yang lebih kecil, mereka akan meletakkan
makanan lebih sedikit pada piringnya masing-masing,” tutur Marteau,
seperti dilansir Dailymail.co.uk
Kendati demikian, ia
memperingatkan pemerintah agar dapat mengawasi proses produksi dan
pemasaran produk-produk makanan tertentu yang kurang baik untuk
kesehatan. “Kita harus mengambil sikap lebih tegas, terutama pada
produsen junk food, termasuk iklan dan pemasarannya, serta produk
makanan berbahan gula yang ditujukan untuk anak-anak,” ujar Marteau.
Karena menurutnya, hal itu menjadi faktor penting untuk menghindarkan masyarakat dari serangan obesitas.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Porsi Makan dikurangi Bantu Jaga Kesehatan"
Post a Comment